Senin, 10 Desember 2012

BERKUNJUNG KE PASAR PASTY DIY



Yogyakarta memang selalu istimewa dan bikin kangen. Sejak kecil saya memang sudah jatuh cinta sama kota cantik ini. Meskipun dulu lebih jatuh cinta sama Banyumas, kota kelahiran Ayah. Tapi setelah beberapa tahun yang lalu ke Yogyakarta rasanya semakin cinta Yogyakarta  Suasananya indah apalagi kalau malam. Lampu-lampu dengan berbagai bentuk semakin mempercantik suasana kota. Di alun-alun selatan malah kita bisa ngelihat kendaraan dengan lampu-lampu yang wah~

Tapi kali ini saya mau ngomongin Pasar Pasty, bukan alun-alun selatan apalagi Malioboro atau Beringharjo. Pertama kali diajak ke sana sama Oniisama, saya cuma bisa memasang wajah sebal. Bagaimana tidak, saya berharap diajak main ke tempat lain. Rumah pohon misalnya atau cafe cokelat. Pengen rileks. Berhubung hari itu adalah jadwal pertemuan IS Yogyakarta (Indonesian's Sketcher Yogyakarta , ya sudah saya mengalah. Sewaktu bertemu dengan anggota IS Yogyakarta yang lain saya cuma memaksakan diri untuk tersenyum.

"Loh mbaknya dari Bandung toh?"

"Iya"

"Ikut IS Bandung?"

"Enggak, saya gak tahu"

"Walah, piye . . . "

Saya cuma bisa meringis. Maklum pada saat itu saya tidak tertarik dengan sketsa dan sedikit nyadar diri kalau saya tidak selihai mereka (ceritanya habis minder ngelihat mas-mas yang sibuk bikin sketsa). Kami dibebaskan mengelilingi Pasar Pasty, membuat sketsa. Onii sudah siap dengan peralatannya sementara saya hanya diam, memasang wajah kusut.

Sepertinya Oniisama sadar dengan kelakuan saya itu. Dia pamit mau keliling Pasar duluan. Tengok sana. Tengok sini. Tempat ini sesak oleh hewan dan manusia.

Hewan-hewan mulai dari kura-kura, landak, monyet, aneka burung, ular, dan masih banyak lagi ada di sana. Harganya juga lumayanlah asal bisa jago nawar.

penjualnya pada ngomong pake bahasa Jawa

Jijik banget sama yang satu ini -_-, tersangka yang fotoin ini adalah Oniisama soalnya dia tahu saya benci beginian.
Kata Oniisama, saya memiliki wajah yang sama dengan burung hantu ini. Paling kecil, polos ngangenin -_-, (ye kali)

burung hantunya lagi muterin kepalanya. Keren >.<
Sewaktu berhenti di tempat ngejual burung hantu, Oniisama sibuk membuat sketsa. Sketsanya keren dan mirip banget. Saya cuma bisa geleng-geleng takjub. Bisaan aja dia ngegambar hewan yang gerak-gerak di kandang dengan keren. Sayang fotonya sudah terhapus.

tiga tersangka yang jadi model sketsa Oniisama

Capek muter-muter dan batal membeli kura-kura (setelah debat panjang dengan Oniisama karena saya tidak mau membeli kura-kura cuma satu, maunya sepasang), Oniisama kumpul lagi bersama teman-teman IS Yogyakarta  Saya ditinggal di Pasar Pasty, cemberut duduk di depan kios ikan. Pengen nangis. Well, sebenarnya ini sih salah saya kenapa tidak ikut gabung dengan teman-teman IS Yogyakarta saja? Maklumlah namanya juga masih kecil dan labil :-P

Pada ngumpul di pendopo ini, depannya Pasar Pasty ada tempat khusus jual bunga. Cuma bisa mengintip dari jauh, pengen gabung tapi udah kadung malu gara-gara pasang wajah cemberut.
Gak nyadar foto beginian
Setelah diingat-ingat kembali, andai saja waktu itu saya tidak cemberut duluan diajak ke tempat ini pasti bisa jauh lebih menyenangkan. Lain kali kalau dikasih kesempatan ke Yogyakarta lagi, mau kembali mengunjungi Pasar Pasty. Beli kura-kura dan burung hantu celepuk. Itu tuh burung hantu kecil yang jadi model sketsa Oniisama. Waktu kesana harganya sih berkisar 40-50ribu rupiah. Murah kan ya?

Yogyakarta memang selalu istimewa.

- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

what do u think, say it !