Selasa, 22 Januari 2013

RAHASIA KECERIAAN PUTERI MATAHARI

Alkisah di negeri cahaya, hiduplah seorang puteri manis rupawan. Mereka memanggilnya puteri Matahari. Dia selalu berjalan beriringan dengan pangeran Awan, puteri Bulan, dan ksatria Gemintang. Diantara mereka semua, puteri Matahari terkenal paling ceria. Sudah menjadi tugasnya untuk bersinar dan menerangi sekitarnya. Ajaib. Bahkan ksatria Gemintang yang gagah berani mengikuti perang bintang, dapat meneteskan airmatanya. Apa rahasia puteri Matahari ?

Pertama, melepaskan semua kegundahan pada pangeran Awan. Setiap menyentuh pangeran Awan, kesedihan puteri Matahari terserap. Inilah janji cinta pangeran Awan kepada puteri Matahari.

Ke dua, jeritan untuk botol bening. Puteri Matahari memiliki sebuah botol bening yang penuh dengan gulungan kertas kecil di dalamnya. Ketika sabut botol itu dilepas, aura kesedihan akan merebak. Kertas warna warni di dalam botol tersebut adalah tumpahan kegundahan hati sang puteri. Puteri Matahari tahu, tidak selamanya dia bisa menggantungkan harapan pada pangeran Awan. Hal tersebut - cepat atau lambat - akan menyakiti mereka.

Sampai kapan puteri Matahari akan menyimpan bergunung-gunung jeritan itu? Entahlah.



- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Read More..

Rabu, 09 Januari 2013

TUAN SEDERHANA DAN TUAN BIJAKSANA

Aku punya cerita. Tentang dia, si kalem yang misterius. Mereka memanggilnya Tuan Sederhana. Hidupnya menatap mantap tanpa meninggalkan pijakan. Iya, dia memang sangat sederhana. Tidak heran wajahku bersemu malu menatapnya kagum. Aku kagum melihat kesederhaan pandangan hidupnya. Pesonanya yang menunggu satu hati. Aku bersemu karena kagum.

Aku punya cerita. Tentang dia, si pendiam yang mempunyai senyuman manis. Mereka memanggilnya Tuan Bijaksana. Mungkin bagi beberapa orang, dia terkesan plin-plan tapi bagiku itulah sisi dewasa penerimaannya. Bukankah kepastian sejati memang milik Yang Maha Kuasa? Sudah, tidak perlu diperdebatkan. Yang jelas, wajahku memanas dan bersemu lebih merah ketika mencoba meliriknya. Ya, aku selalu mencoba menunduk dan melirik sekilas. Itu lebih baik.



- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Read More..

Minggu, 06 Januari 2013

ORIGAMI, FLANEL, CERDAS CEMAT RJ

Minggu sibuk lagi. Hari ini seperti hari Minggu di bulan Desember lalu, saya bermain lagi bersama Rumah Jendela (tengok postingan bulan Desember di sini).

Jika Desember kemarin kita masak memasak bersama Zeze, hari ini kita bermain dan nonton film. Acara dimulai sejak pagi. Pukul tujuh teng~ sudah diminta berkumpul untuk segera pergi ke tempat Rumah Jendela. Saya masih menggeliat malas ketika terbangun pukul lima. Cuaca di Bandung sangat kondusif untuk tidur. Kebetulan partner tebengan ke Rumah Jendela, si Anna juga telat datangnya jadi masih ada sisa waktu untuk berleha-leha sambil menyiapkan kembali bahan-bahan. Kali ini saya bertindak sebagai penanggung jawab flanel (padahal saya masih amatir, ha ha ha).

Perjalanan ke Rumah Jendela diselingi dengan singgah dibeberapa tempat, untuk membeli lem UHU sebagai pengganti lem tembak yang sepertinya tidak bisa digunakan.

Ketika sampai di Rumah Jendela, ternyata anak-anak dan beberapa pengurus Rumah Jendela sedang menyaksikan film Hafalan Shalat Delisa. Yup, berarti masih ada waktu untuk beristirahat sebentar. Jujur saat itu kepala saya masih nyut-nyut-an karena menahan kantuk. Maklum tidurnya menjelang shubuh.

Sambil menunggu anak-anak dan pengurus Rumah Jendela selesai menyaksikan film, kami yang duduk di mushala mulai sibuk membuat origami.

ayo tebak saya yang mana? :P


Jeng jeng . . .

Nonton film selesai. Waktu untuk kerajinan tangan pun tiba. Anak-anak tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Sebagian membuat origami dan sebagiannya lagi membuat kreasi flanel. Untungnya saya dibantu Ana yang sudah paham seluk beluk (cielah) kreasi flanel, Wina si master masangain gantungan kunci, Gilih yang diam-diam jago mainan flanel (main?), dan Risna yang setia mendampingi saya ketika mengurus kreasi bros dari flanel (maklum lagi ngantuk dan menahan sakit tenggorokan).

bros pita dan buntelan kupu-kupu [?] kreasi anak-anak
pocket hape ala anak-anak dan saya sendiri :3
Berhubung ketika proses membuat saya sedikit sibuk jadi tidak sempat mendokumentasikan seluruhnya (dokumentasi lengkapnya di Bapak Teguh :P ) jadi saya cuma sempat mendokumentasikan foto anak-anak dikelompok bros. Kelompok gantungan kunci belum sempat difoto juga karyanya, maaf.

kelompok membuat bros cewek semua
pemenang kreasi flanel, foto yang bertiga nge-blur :|
Nah sementara sebagian anak sibuk membuat kreasi flanel, sebagian lainnya juga membuat kreasi melipat kertas/origami di Rumah Jendela dengan penanggung jawab Mas Abid. Berikut ini dokumentasi yang saya comot dari facebook Rumah Jendela :

lagi pada serius nih
ini  dia origami kodoknya \(>.<)/
Setelah bersenang-senang dengan nonton serta berkreasi, waktunya mengasah kemampuan otak dalam cerdas cermat. Yup, ini adalah rangkaian terakhir liburan untuk anak-anak di Minggu ini.

teeeeeeeeeet! waktu habis, Juri Koh Biyan menjelaskan jawaban yang tepat
"pulpen mana? penonton harap diem ya" kata Ika selaku MC
Bersenang-senang, makan, ibadahnya sudah rasanya kurang lengkap tanpa adanya foto-foto. Betul apa betul?

Ciye Asrudi punya banyak fans nih
ayo senyum~
say cheese~
adek-adeknya narsis juga ya :P
lagi pada ngapain nih?
sebelum kadonya dibagikan, foto dulu~
It was fun !

Meskipun menahan kantuk dari pagi tapi berbagi itu menyenangkan (seperti kata Inna :P ) apalagi setelah selesai rangkaian acara, Mas Abid dan Risna mentraktir kita semua makan di rumah makan Selasih. Alhamdulillah. Traktiran wujud syukuran bertambahnya umur. Barakallah, semoga diberikan yang terbaik ya Mas Abid dan Risna, aamiin. Makasih makan-makannya, meskipun ada sedikit tragedi perebutan makanan :P

Cukup untuk hari ini. Melelahkan tapi menyenangkan !

So, kegiatan apalagi yang akan diadakan Rumah Jendela? Pengen ikutan ? kepoin saja di facebook Rumah Jendela  , fanspage Rumah Jendela atau twitter Rumah Jendela.

Kami juga menerima sumbangan buku buat ngisi rak buku di Rumah Jendela, yang berminat menyumbangkan buku . . . yuk mari mention atau pm aja link di atas tadi \(^.^)

Sekian. Adios.
- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Read More..

Sabtu, 05 Januari 2013

SAILOR


Penghuni tanpa mata di Hands of Pimpi bertambah lagi. Kenalkan, namanya Sali. Seorang gadis pelaut yang selalu riang gembira. Jika kamu sedang berada di tengah laut dan mendengar suara teriakan yoho yang melengking, mungkin Sali ada di sana.

- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Read More..

CHERRY

Nonton televisi, ngelihat kelompok cewek di SMA jadi ingat sahabat jaman SMA. Bisa disebut geng kali ya :P

Nama geng saya jaman sekolah dulu adalah Cherry (please jangan ketawa). Anggotanya sih cuma 5 dan semuanya memiliki kepribadian yang sangat berbeda.



Chicha/Dwi, paling tua diantara kita berlima tetapi paling imut. Omongannya pedas tapi sebenarnya baik hati. Saya sama dia teman sejak kecil tapi semakin dekat sejak masuk SMA. Kita bahkan dikira anak kembar. Sebelum saya mengenakan jilbab (ketika ospek SMA), saya dan Chicha entah kenapa memiliki dandanan yang lumayan sama. Meskipun Chicha lebih berani mengenakan tanktop dibanding saya (bisa dihajar Ayah). Bisa dibilang saya memang lebih dekat ke dia sebelum akhirnya mencar masing-masing ketika mau lulus. Kata beberapa orang, Chicha mirip Sherina.




Ima, si tomboy di dalam geng. Anaknya kecil, omongannya tak kalah pedas sama Chicha, tapi dia setia kawan. Ayah dan Ibunya Guru. Saya tidak tahu tepatnya kapan tapi yang jelas sejak SMA kita mulai dekat dan sering pulang sekolah bersama.


Wind/Winda/Winjom, si skeletonwati :v
Dari mereka berlima hingga saat ini Winda lah yang masih berkomunikasi dan menjadi tempat curhat rutin saya. Winda adalah korban bully di geng kami. Dia polos dan suka diomeli Chicha serta Ima. Sebenarnya Winda adalah sahabat yang pintar cuma telat dewasa dan kelebihan polos. Ayah dan Ibunya juga Guru, sama seperti Ima. Winda dan adiknya pun berkuliah di IKIP. Jadi keluarga Guru ya . . .
Anak ini adalah penggila k-pop/Korea bahkan sebelum semuanya sehingar bingar sekarang.


Irma, si gadis IPDN. Irma adalah cewek yang paling egois dan feminim diantara kita dan dia mengakui itu. Meskipun egois, Irma adalah sahabat yang baik. Suka jadi tempat curhatan percintaan. Semenjak masuk IPDN dia terlihat lebih dewasa.


Dan yang terakhir Pipit/Ipit/Fivit/Pite dan sebagainya dan sebagainya atau saya. Si gadis yang semua orang juga tahu siapa :v (ngarep). Orang yang dianggap aneh karena cuma punya lesung pipit disebelah kiri doang (parahnya yang nyadar teman sekelas, bukan saya). Penggila Jepang dan London yang sudah insyaf.

Intinya saya kangen mereka. Kangen berkumpul sore-sore di rumahnya Winda yang sepi. Bikin keributan. Nyobain resep brownies kukus. Jalan-jalan sore ke pasar. Sepertinya yang paling memungkinkan untuk ditemui adalah Winda yang sekarang kuliah di Semarang. Sedangkan Irma, meskipun berada di Bandung tetapi nomor handphonenya tidak bisa lagi dihubungi. Chicha dan Ima melanjutkan kuliah di Jayapura, jauh.

Saya kangen kalian, Cherry !

foto yang berlima di handphone yang lama, foto ini juga boleh nyomot dari FB Chica
- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Read More..

Jumat, 04 Januari 2013

KETIKA MIMPIMU DITERTAWAKAN

Pernahkah kamu menceritakan mimpimu pada seseorang kemudian ditertawakan? Jika iya, pasti sakit. Tapi biarkan saja, jadikan cambukan semangat bukan dendam kesumat.

Saya juga pernah merasakan hal seperti itu tetapi saya lupa siapa yang menertawakan. Yang membekas adalah kata-kata "Terlalu banyak mimpi, di dunia ini uang berbicara"

Semuanya berawal ketika semua file tulisan saya terbaca. Banyak yang belum selesai, tidak sedikit yang sudah tersusun rapi. Banyak kumpulan cerpen yang mau diikutkan dalam lomba tapi terlupakan begitu saja (my bad).

Kirim ke penerbit.

Saya cuma bisa menggeleng. Saya menikmati waktu menulis dengan ringan, damai, menumpahkan cinta di atasnya tanpa skenario. Meskipun saya juga ingin memiliki buku bertuliskan nama saya sendiri tetapi tidak berniat menjualnya, hingga muncullah mimpi itu. Ingin memiliki rumah baca. Bukan rumah baca biasa, rumah baca yang penuh dengan tulisan polos para pecinta tulis menulis yang ikhlas menyumbangkan tulisannya, dicetak seadanya. Dibaca seluarbiasanya oleh para pengunjung. Tiap minggu akan ada kegiatan mendongeng untuk anak-anak yang mampir, berbagi kerajinan tangan yang dibuat bersama. Sebulan sekali membagikan buku ke mereka yang membutuhkan. Ah, indah sekali. Rumah baca Mentari.

Mimpi buah dari rindu akan senyum anak-anak kecil, pecinta buku, dan para orang tua. Rindu merasakan aroma bahagia ruang baca.

Mimpi yang aneh, jaman sekarang gitu loh! Jangan sok beramal deh!

Alhamdulillah~

Ada yang bilang tidak banyak orang yang diberi anugerah bakat. Kata-kata itu memacu saya untuk melangkah sedikit demi sedikit. Mengumpulkan kepingan mimpi besar saya hingga menjadi satu bagian utuh, suatu saat nanti. Tidak apa ada yang menertawakan karena yang saya cari adalah kebahagiaan versi saya sendiri.

Mimpi membuatmu hidup ! Mimpi membuatmu sadar bahwa ada sesuatu yang harus kamu perjuangkan, bangun!

Pembuktian bukan balasan untuk mereka yang tertawa tetapi pembuktian untuk diri sendiri, sejauh mana kamu percaya akan mimpi itu, sekuat mana kamu bertahan untuk menggapainya.

- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Read More..

TANPA MATA

Hari ini entah kenapa mau gambar ini itu selain kelarin kerjaan. Mumpung kerjaan yang dikasih juga berhubungan dengan gambar menggambar, sekalian aja bikin sketsa. Sambil menyelam, enggak mau minum air . . . takut kelelep, LOL!

Kenalkan si kucing badut/badut kucing. Namanya tidak ada yang tahu. Dia suka melakukan pertunjukan secara tiba-tiba di tengah Desa maupun Kota.
Sketsa awal di sketch book, difoto, sizenya disesuaikan di photoshop
Ditrace ulang dan diwarnai pake Ai, edit dikit pake photoshop

Namanya Usagi, dia suka dipanggil si gadis kelinci. Wajahnya sekarang murung karena Inci, sahabat boneka kelincinya hilang. Inci adalah boneka kelinci berukuran sedang, berwarna merah tua, memiliki satu mata, dan mengenakan topi kecil. 

Dimana Inci sekarang?
Sketsa awal di sketch book, difoto, sizenya disesuaikan di photoshop, rambut putih tambahan dari brush photoshop
Ditrace ulang dan diwarnai pake Ai, edit dikit pake photoshop

Dan berikut ini adalah Si Tudung Putih. Dia hidup di tengah hutan. Ayahnya adalah seorang manusia serigala dan Ibunya adalah titisan gadis bertudung merah.

Langsung hasil akhir karena gambarnya juga langsung di Ai terus diedit dikit pake photoshop

Kenapa tanpa mata? karena saya suka seperti ini :P
Versi edit-editnya dan gambar lain bisa sedikit diintip di Hands of Pimpi. Sekian. Adios.

- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Read More..

Selasa, 01 Januari 2013

LIBURAN PENGHUJUNG TAHUN

penampakan kawah


Pernah dengar kawah kamojang atau kawah darajat atau kawah di puncak darajat? Well, saya baru mendengarnya ketika diajak Nita.

Ceritanya dimulai ketika saya, Erwin, dan Ayu sedang asyik ngerumpi di kamar Erwin. Mulai berpikir tentang kegiatan akhir tahun (sepertinya). Nita muncul dari balik pintu sambil ngomong "Masku mau kesini, ngajak main ke kawah. Pada mau ikut?"

Dan akhirnya besok pagi dimulailah kegalauan untuk pergi. Ayu masih sibuk berkutat dengan tubesnya, agak ragu untuk ikut. Sementara saya sejak shubuh mulai terkapar di tempat tidur, kurang enak badan. Tapi pada akhirnya kita semua pergi, ha ha ha . . . the power of ngebet pengen jalan-jalan :P

Anggota perjalanan kali ini adalah Mas Kaka (kakaknya Nita), Mas Aldi (teman Mas Kaka yang tahu seluk beluk Garut), Mas Rafi (yang baru disadari oleh Nita dan Erwin adalah reporter trans bukan kameramen), Nita, Erwin, Ayu, dan saya sendiri.

Butuh waktu yang cukup lama untuk sampai ke tempat tujuan, perjalanan macet dari Bandung ke Garut. Sempat singgah dua kali untuk beristirahat. Mulai memasuki area puncak darajat, beberapa bus tampak keluar masuk. Sepertinya tempat ini cukup terkenal dikalangan mereka yang suka berlibur. Terdapat beberapa tempat pemandian dan penginapan yang kita lewati. Semuanya penuh dan ramai. Asap mengepul di sana sini. Semakin dekat ke daerah kawah, semakin tercium bau belerang yang menusuk hidung. Daerah ini dekat denganPLTA (saya lupa namanya apa soalnya agak pusing berkelok-kelok menuju tempat tujuan). Beberapa pipa berukuran besar terpancang disepanjang jalan. Hijaunya pohon dan gundukan gunung yang menutup satu sama lain menyegarkan mata. Tujuan awal kami adalah melihat kawah. Kami dituntun oleh seorang warga di sana dengan upah sebesar Rp. 70.000 untuk satu mobil.

pose sambil nahan bau belerang

4 anak kecil diantara Mas-mas dewasa :P
lompatan gagal [?]

Hide and seek, korban kreativitas Mas Rafi

Ampun Mas Kaka . . . ini disuruh Mas Aldi :P
Tanoshikatta!
Perjalanan pulang jauh lebih menyenangkan. Bisa mem-bully Ayu dan Mas Rafi sepuas hati (piss ya Mas, iseng doang) dan beli coklat di chokodot.

Setelah sekian lama tidak merasakan liburan, akhirnya bisa sedikit meregangkan otak dan otot sejenak. Jalan-jalan dengan orang yang lebih dewasa jauh lebih menyenangkan. Mereka lebih perhatian dan bisa menjaga perempuan. Atau mungkin karena memang saya suka tipe pria yang dewasa makanya begitu? Ah entahlah, yang jelas Erwin pun setuju dengan hal ini. Ditunggu ajakan jalan-jalannya lagi ya Mas :D

Dan ini adalah foto-foto unik sewaktu perjalanan kemarin.

mau coba bergaya al4y biar berasa muda
Asia's next top model wannabe :v
saman [?]
mumpung jalanannya sepi
Liburan dipenghujung tahun yang tidak direncakan. Penutup liburan di tahun 2012 yang indah. Sekian. Adios.

- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Read More..