Minggu, 30 September 2012

LONCENG KEMATIAN

Lonceng bangunan tua itu berdentang untuk pertama kalinya setelah sepuluh tahun lebih tampak mati suri. Penduduk desa meringkuk ke dalam selimut mereka masing – masing karena takut akan kenyataan yang terbangun oleh lonceng itu.

Berpuluh – puluh tahun yang lalu, ada seorang pemuda tampan yang hidup di desa. Warna matanya berbeda dari seluruh penghuni desa itu, perak. Pemuda tampan itu bernama Wira. Tidak ada yang tahu asal usul pasti anak Pemuda itu. Ketika mereka tersadar anak itu telah muncul di desa dan memberikan banyak senyuman.
Wira membuka sebuah toko roti dibangunan peninggalan Belanda yang diberikan oleh warga. Sebagai ganti kebaikan warga desa, Wira harus merawat lonceng yang terdapat dibangunan tersebut. Lonceng yang telah berumur ratusan tahun itu merupakan lonceng penanda jam milik desa. Selama ini tidak ada warga yang bersedia merawat lonceng raksasa itu. Wira secara sepihak ditunjuk untuk merawat lonceng itu. Wira yang tampan dengan telaten mulai merawat lonceng tersebut meski apapun yang terjadi.

Senin, ketika hujan membasahi desa dengan liarnya, lonceng bangunan tua berbunyi. Dentang lonceng tersebut tidak menunjukkan waktu saat itu. Seharian penuh lonceng itu terus berbunyi. Warga desa merasa terganggu namun tidak dapat berbuat apa – apa karena hujan menghambat langkah mereka untuk menghampiri bangunan tempat lonceng itu berbunyi. Bagaimana dengan Wira, mengapa dia tidak memperbaiki lonceng itu?

Jawabannya muncul keesokan harinya ketika lonceng tersebut masih terus berdentang. Matahari bersinar cerah, menyisakan kemilau yang indah dibalik tetes akhir hujan. Bangunan tua yang menjulang megah di tengah desa menarik perhatian warga. Dipuncak bangunan tua, tepatnya di atas lonceng tua terdapat sebuah siluet merah yang mengganggu. Siluet itu membuncahkan rasa panik warga. Tubuh Wira yang tertancap dengan mantap. Ujung bangunan yang runcing tampak menembus indah ditengah perut Wira yang berselimut kemeja berwarna merah. Ke dua bola mata Wira yang indah terpelanting di depan pintu bangunan tua, entah bagaimana caranya.

Entah apa yang terjadi, banyak spekulasi yang muncul namun pada akhirnya cerita itu pun terkubur seiring dengan kesunyian desa tanpa dentang lonceng.

Lima tahun kemudian, seorang pemuda tampan lainnya datang mengunjungi desa. Pemuda itu memiliki bola mata berwarna biru sapphire. Mata sendu yang serupa dengan mata Wira. Kemunculan pemuda itu membuat lonceng bangunan tua kembali berbunyi. Tidak ada yang curiga dengan pertanda itu hingga sang pemuda bermata biru sapphire ditemukan meninggal dengan kondisi yang sama persis seperti Wira.
Kejadian ini terus berulang setiap kali desa tersebut dikunjungi pemuda bermata indah.

“Apa mungkin ini kutukan Wira?”

“Kenapa harus pemuda dengan bermata indah?”

Pertanyaan – pertanyaan beberapa puluh tahun kembali terkuak. Kepala desa kemudian memutuskan untuk menutup akses wisata ke desa. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya musibah aneh tersebut. Namun hal tersebut tidak menghentikan musibah.

Secara misterius, setahun sekali seorang warga desa akan melahirkan seorang anak bayi bermata indah. Ketika anak mereka menginjak umur 5 tahun, sang lonceng akan berbunyi dan musibah itu pun kembali lagi. Mungkin ini karma untuk warga desa. Entah karma karena apa? Yang jelas tidak ada satu pun warga desa yang bisa melarikan diri dari semua kejadian ini.

Kepala desa yang merasa frustasi dengan ini semua pun kembali membuka akses wisata ke desa. Sesuai kesepakatan warga, ada baiknya membiarkan warga asing yang terenggut nyawanya dibandingkan warga desa itu sendiri.

Malam ini, seperti yang sudah dikatakan tadi, lonceng besar itu kembali berbunyi. Siluet merah siapakah yang akan tertancap mesra disana? Bola mata indah milik siapa yang akan terpelanting manja di depan pintu bangunan?

Aku hanya bisa memejamkan mataku yang hampa dan tersenyum dari balik lonceng sembari menatap wajah – wajah ketakutan di bawah sana.


- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Read More..

Sabtu, 29 September 2012

LOLITA

Bory


Apakah kau tahu arti kesepian? Jika kau berkata ya hanya karena semua orang tampak tidak peduli padamu maka kau salah. Jika kau berkata ya hanya karena dia yang kau cintai menjauhimu maka kau salah. Kesepian adalah Lolita, gadis bergaun putih yang dibuang di dalam hutan tak berpenghuni. Hutan terlarang, begitulah masyarakat awam selalu menyebutnya. Mereka menyebut segala sesuatu yang tidak bisa mereka rengkuh dengan kata ‘terlarang’. Picik dan memalukan sekali. Bukankah manusia memiliki derajat yang tinggi? Kenapa mereka mesti takut pada hutan dan segala suara aneh yang sebenarnya hanya diciptakan oleh imajinasi mereka sendiri? Sampah.

Lolita mengusap punggung tangannya yang putih bersih. Telinganya yang panjang bergerak sangat lucu. Beberapa masyarakat desa menyelinap masuk ke dalam hutan. Mereka adalah sekumpulan pemberontak murahan yang hanya ingin diberi sebutan pemberani. Lolita memanjat sebuah pohon meninggalkan jejak gaun putihnya yang berkibar.

“Kau lihat itu?” teriak salah seorang pemberontak murahan dengan gugup.

“Cuma angin” jawab yang lainnya.

Lolita terkikik dari atas pohon. Malam seperti ini telah terjadi beberapa kali. Lolita ingin mempermainkan para pemberontak murahan itu agar kembali dengan raut wajah selucu para pemberontak murahan terdahulunya. Lolita menarik perhatian mereka karena dia kesepian. Jika kau bilang padaku mengapa Lolita tidak bergabung bersama masyarakat desa? Maka tolong jawablah pertanyaanku ini, apakah masyarakat desa yang picik yang dulu telah membuang seorang bayi tak berdosa ke hutan hanya karena bayi itu terlihat berbeda akan menerima bayi itu lagi ketika bayi itu telah dewasa?

Jika kau berkata tidak, maka janganlah sok tahu dan merasa berhak memberikan komentar mengenai kehidupan orang lain.

Jika kau berkata ya, maka tunjukkanlah bukti bahwa kau akan menjamin segalanya jika hal yang paling buruk akan terjadi karena dunia tidak membutuhkan pahlawan yang hanya bisa sesumbar tetapi picik dan penakut.

Berani?



- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Read More..

Sabtu, 22 September 2012

SIAPA KAU

Jika kau bertanya padaku siapa yang berarti dalam hidupku? Dengan pasti aku akan menjawab bahwa kaulah orangnya. Kau yang selalu berada disampingku dan tersenyum memberiku semangat. Ketika aku merasa dunia seakan tidak adil padaku, kau memelukku dengan hangat dan berkata bahwa semua pasti akan baik-baik saja. Hariku yang sendu tidak pernah lagi terukir ketika kau menjabat tanganku dengan kuat. Ya, kau selalu ada disisiku bagaikan bayangan.

Jika sekali lagi kau bertanya padaku siapa yang berarti dalam hidupku? Dengan pasti aku akan menjawab bahwa kaulah orangnya. Tapi, bolehkah aku bertanya, siapakah kau?



- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Read More..

Selasa, 18 September 2012

SITUS PORNO ALIKA

Palembang, 30 April 2009


Alika Kusuma Winarni, siapa yang tidak kenal siswi cantik dan berprestasi itu? Anak pertama dari keluarga Winarni yang terpandang ini sukses membuat iri. Parasnya yang mempesona serta kelihaiannya dalam mengolah kata dihadapan orang lain patut diacungi jempol.

Jika ditanya siapa icon remaja yang pantas dijadikan panutan? Alika lah orangnya. Wajahnya yang cerah selalu menghiasi berbagai jenis perlombaan, mulai dari lomba yang mengasah otak hingga lomba yang mengolah fisik. Nama Alika tidak hanya harum di kotaku tetapi juga diseluruh Indonesia bahkan dunia internasional.

Banyak siswi yang iri padanya.  Di tengah hingar bingar dunia yang penuh dengan masalah, Alika bisa maju sebagai icon remaja yang hebat. Semua itu bertahan hingga suatu ketika sebuah situs porno menampilkan sisi lain Alika. Wajah Alika yang manis muncul disitus porno tersebut. Alika menghilang seketika itu juga. Tidak ada yang tahu dimana dia berada bahkan ke dua orang tuanya sekalipun.

Dunia berputar dengan cepat, pamor Alika yang dulunya baik berubah menjadi buruk apalagi dengan kepergiannya yang semakin memperkuat dugaan bahwa Alika memang bersalah.

Aku baru saja kembali dari perjalanan panjangku hanya bisa tertegun mendengar itu semua dan berjuang mencari Alika. Aku butuh penjelasan langsung darinya. Hari berganti menjadi minggu dan berujung bulan, aku berhasil menemukan Alika disebuah tempat tak bernama. Alika duduk mematung dengan wajah yang murung di depan sebuah rumah yang tampaknya akan segera rubuh ketika tertiup angin kencang. 

Alika menatapku dengan tatapan yang pilu seakan meminta pertolongan. Bulir airmata mengalir dengan deras disela kata yang diucapkannya. Jelas sudah, semua yang terpampang pada situs porno itu benar adanya. Alika terjebak dalam sebuah situasi yang membuat dia sangat takut untuk memberikan penjelasan. Sosok Alika yang selalu tegar menghadapi apapun kini terlihat sangat rapuh.

Dia bercerita tentang segala. Apa yang membuatnya berubah dan kenapa semua itu bisa terjadi. Awalnya Alika dijebak oleh beberapa kenalannya untuk mengakses sebuah situs porno. Penjebakan itu sukses membuat Alika ketagihan dan melakukan hal yang jauh lebih buruk. Dia merasa semua akan baik - baik saja karena tidak ada satu pun orang yang akan menyangka dia akan melakukan hal seperti itu. Tetapi nasib berkata lain, sebuah link tersebar dan menjalar kesana kemari bagaikan api yang melahap habis sebuah pemukiman.

Alika terlalu takut menghadapi kenyataan. Dia tidak tahan melihat segalanya hancur berantakan. Berlari, menurutnya itu adalah hal yang terbaik hingga akhirnya dia tidak tahu harus kemana lagi melangkah.

Kini Alika hanya bisa menyesali semuanya, begitupun denganku. Aku menyesal karena tidak bisa berada disisinya selama ini, menjaganya dari segala macam bahaya. Aku terlalu naif, merasa Alika telah kuat menghadapi semuanya. Seharusnya aku sadar, Alika tetaplah Alika . . seorang gadis remaja yang mudah dipengaruhi.


Aku meletakkan diary milik kakakku yang tergelatak begitu saja di meja belajar. Alika, gadis ceria yang dulu sering datang ke rumah kini harus mengikuti rehabilitasi. Kejiwaannya terganggu karena shock yang sangat parah. Entahlah penjelasan medis yang pasti seperti apa, yang jelas sekarang Alika jauh berbeda.

Sebuah situs porno merusak segala rencana masa depan Alika yang mungkin telah dirancangnya dengan matang. Alika hanyalah contoh kecil dari beragam masalah yang ditimbulkan dengan mengakses situs porno. Pornografi jauh lebih menakutkan dibandingkan dengan pengaruh narkoba. Salah satu sahabatku yang merupakan mahasiswi jurusan psikologi pernah menjelaskan padaku bahwa dampak psikologi yang muncul dari mengakses situs porno jauh lebih menakutkan.

Pengaruh mengakses situs porno bisa melekat sangat dalam dan lebih sulit dihilangkan dibandingkan dengan pengaruh narkoba. Kenapa? Narkoba terjadi karena konsumsi obat - obatan terlarang dan dapat dihilangkan secara medis sedangkan mengakses situs porno dan melihat segala isi yang terkandung di dalam situs tersebut, sudah jelas akan terekam didalam ingatan. Ingin menghilangkannya? Silahkan lupa ingatan ! See, inilah alasan kenapa pengaruh mengakses situs haram tersebut lebih susah dihilangkan.

Semoga tidak ada Alika lain diluar sana yang membuang waktu senggangnya dengan percuma. Jika diberi kesempatan untuk melakukan browsing, bukalah situs yang bermanfaat . . . bukan situs porno yang hanya akan merusak masa depan kita.

Alika, semoga kamu cepat membaik disana.


- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Read More..

Senin, 17 September 2012

I'M IN LOVE WITH U, HOLLA MISTER


Holla mister noir, did you know that I love you? Although sometimes it seems like I don't care anything about you.
Holla mister noir, hang on there. Please, always be the one that make me smile when I back home :-)

- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Read More..

PETTO

“Until one has loved an animal, a part of one's soul remains unawakened.” 
― Anatole France


(Bunbun, kucing betina kalem yang telah berpindah tangan. To be honest, saya memang tidak terlalu suka sama kucing betina)


(Noir, my 'another' black cat. I love black and short hair cat.)

I'm in love with this kuroneko (black cat). Selalu suka sesuatu yang 'berbau' klasik serta misterius dan menurutku kucing hitam itu klasik, juga misterius. I've got this handsome boy and his sister (Bunbun) from Teh Dyanbunch love for y' Teh :-*
And both of them is free.

I think cats sure not to be 'buying and selling'. So when I said that I wanna give Bunbun to other ppl, I prefer to find someone who want to keep her up and dont mind to spend their money to take Bunbun to go to petshop and doctor every month rather than selling her.


Cats are lovely so they have to be loved, not selling.


- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Read More..

GENIE

Denting jam disela malam menelisik diantara lorong rumah. Aku merasakannya mengalir melewati sepasang daun telingaku yang terbuka lebar. Aku berharap ada suara derap langkah kuda menerobos semak yang menjalar disekitar kastil. Nyatanya tidak.

Aku hampir gila menunggu waktu berganti setiap saat. Rasanya seperti menunggu sekotak susu basi berubah menjadi keju padat tanpa adanya proses yang pasti. Bisakah peri biru datang saja padaku dan mengubah semuanya menjadi lebih pasti? Aku tidak akan mengeluh jika aku diharuskan untuk berubah menjadi pinokio dan terjebak dilautan selama beberapa hari asalkan peri biru datang padaku dan menyulam kepastian.

Setidaknya ada yang bisa aku lakukan.
Setidaknya ada yang bisa aku harapkan.
Setidaknya . . . . bukan aku yang harus terjebak di sebuah kastil dan tak berdaya.

Hari keseratus sepuluh, denting jam baru saja terdengar sebanyak sepuluh kali. Apakah kau ada disana? Ini panggilan keseratus sepuluhku.




- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Read More..