Rabu, 31 Oktober 2012

THE DAY OF GRADUATION

“Kapan gue bisa lulus ?”

Sudah hampir enam bulan kata-kata tersebut dilontarkan oleh Prita. Pagi ini tidak seperti biasanya. Prita tidak lagi melewatkan waktunya untuk membersihkan diri di kamar mandi atau melupakan sarapan menggairahkan yang terhidang di meja makan.

“Prita, mbak udah datang nih” teriak mama dari dapur.

Prita melempar begitu saja kebaya yang sejak pagi tadi diperhatikannya.

“Ke kamar aku aja mbak Rin”

Prita mengajak wanita muda yang dipanggil mbak  Rin ke dalam kamar. Mbak Rin mengeluarkan peralatan make-up nya dan mulai mendandani Prita. Prita memejamkan matanya dan menyerahkan semua urusan membenahi wajah pada mbak Rin. Prita memang jago dalam beberapa hal tetapi untuk urusan berdandan, dia menyerah. Beberapa kali percobaan dibantu mama dan mbak Rin, dandanan yang dihasilkan oleh tangan Prita malah tampak seperti riasan untuk badut.

“Akhirnya kamu lulus juga ya” kata mbak Rin memecah kesunyian.

“Hmmm” gumam Prita.

Pikirannya memutar kembali segala rekaman perjuangannya untuk meraih gelarnya hari ini. Dimulai ketika dia memijakkan kaki di kampus, mengerjakan tugas hingga larut malam, menghabiskan uang jajannya pada awal bulan demi membeli buku, makan seadanya diakhir bulan, hingga menangis memperjuangkan tugas akhir. Sudah sejauh ini, perjalanan yang sangat panjang dan penuh kenangan.

“Sudah selesai, sana ganti baju dulu”

Mbak Rin mendorong Prita ke kamar mandi untuk mengganti baju. Hari ini Prita akan mengenakan kebaya berwarna seperti kulit jeruk segar, orange. Sebuah hiasan rambut mengkilap tersemat disebelah kiri kepalanya, menahan untaian rambutnya yang dikepang kesamping.

“Prita, kamu cantik banget” gumam mama yang ternyata telah siap dengan kebayanya sendiri.

Setelah sarapan, Prita beserta keluarganya menuju gedung tempat wisuda dilangsungkan. Aura kebahagiaan sudah terpancar dari depan gedung. Beberapa Ibu tampak sibuk membantu anaknya merapikan pakaian serta toga yang dikenakan. Suara tawa serta klik kamera terdengar indah.
Prita menarik napas panjang. Sepertinya baru kemarin dia memasuki gerbang kuliah. Ada sebuah rasa yang menggelitik hatinya. Sejak dulu dia menantikan hari ini tetapi kenapa sekarang terasa sangat menyedihkan?

“Kita bakal berpisah ya?” gumam salah satu sahabat Prita.

“Semua sudah punya jalan masing-masing” kata Prita sedih.

“Ini baru awal. Kita kan masih bisa saling berhubungan. Teknologi sekarang sudah canggih” timpal sahabat 
Prita yang lainnya.

Prita mengangguk. Tangannya kini sibuk menulis sebuah catatan kecil pada kain putih yang terhampar di depan gedung. Kain kenangan dari para wisudawan serta wisudawati.

Ini adalah awal dari segalanya. Terimakasih untuk beberapa tahun yang mengesankan. - Prita




- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -

2 komentar:

  1. beberapa tahun kemudian Prita menikah dan hamil. lalu melahirkan di sebuah rumah sakit ternama. Sayangnya terjadi malpraktik. Prita curhat kepada seorang temannya. Sayangnya lagi Prita justru dituduh mencemarkan nama baik karena curhatan itu dan dijebloskan ke penjara.
    .___.V

    keren kan lanjutan ceritanya? :P

    BalasHapus
  2. ini Pritanya beda Bang hahahaha :P

    BalasHapus

what do u think, say it !