Selasa, 11 Februari 2014

PERGURUAN GANESHA : BUYAN SI ANAK BAMBU




Di belakang perguruan Pak Ganesha terdapat sebuah ladang bambu. Bambu tersebut tumbuh sangat subur. Buyan adalah murid yang dipercaya Pak Ganesha merawat bambu-bambu itu hingga ia dijuluki si anak bambu.

Setiap pagi Buyan akan berkunjung ke ladang bambu, memperhatikan serta menyiangi rumput yang berada disekitar bambu. Tidak jarang Buyan membawa beberapa bilah bambu untuk digunakan diperguruan atau rebung dari bambu untuk dimasak oleh Bi Lastri.

Buyan selalu sumringah ketika melihat bambu-bambu tersebut. Membuat beberapa temannya bertanya-tanya.

“Kalian tahu, banyak hal yang bisa kita pelajari dari bambu. Yang pertama dari siklus hidupnya. Empat tahun pertama ditanam, akar-akarnya akan tumbuh subur dan kokoh di bawah tanah. Pada tahun berikutnya barulah batang bambu yang akan menjulang ke langit. Intinya adalah untuk melakukan sesuatu yang luar biasa, kokohkanlah niat sebagai pondasi.” Jelas Buyan mantab mengikuti gaya Pak Ganesha.

“Pelajaran berikutnya adalah bambu merupakan tanaman yang hebat karena bisa ditemukan di daerah mana saja.”

“Nah kalau yang ini aku tahu nih. Intinya kita harus hidup dimana saja kan?”

Safar dan Indah menyoraki Abu yang memotong begitu saja penjelasan Buyan. Buyan hanya tersenyum membiarkan.

“Buyan belum selesai bercerita sudah dipotong begitu saja. Harusnya kau ingat pelajaran yang dikasih Pak Ganesha, jangan mengambil kesimpulan sebelum selesai menyimak dengan baik.” Gerutu Indah.

Buyan sekali lagi tersenyum kemudian menlanjutkan,”benar kata Indah. Yang ingin aku sampaikan adalah bambu bisa hidup dimana saja karena tergolong ke dalam jenis rumput-rumputan. Jangan dipotong dulu Abu. Kalau kau tidak percaya coba cek dibuku sainsmu.”

Safar dan Indah tertawa melihat Abu menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

“Bambu memang unik, jenis rumput yang tidak lazim. Meskipun bisa hidup di daerah mana saja tetapi bentuk dan klasifikasinya sama. Intinya adalah tidak peduli darimanapun kita datang, asalkan kita memiliki karakter yang unik kita pasti akan menjadi orang yang mudah diingat.”

Safar, Indah, dan Abu mengangguk sepakat.

“Pelajaran yang bisa diambil dari bambu selanjutnya adalah bambu memiliki banyak kegunaan. Intinya adalah kita harus hidup sebagai manusia yang berguna.” Jelas Buyan.

“Kalau yang ini aku sangat setuju. Jadi, biarkan aku menjadi sangat berguna dengan membawa rebung ini ke Bi Lastri.”

Abu merampas rebung yang dipegang Indah dan Safar sambil berlari ke arah perguruan. Safar dan Indah yang kaget segera mengejar Abu. Buyan hanya bisa tertawa melihat tingkah ketiga temannya itu.

- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

what do u think, say it !