Selasa, 07 Februari 2012

SALSA (Something About Love, Sweet but Artificial)

Picture taken from here


Sebuah langkah kaki terpatri dijalan yang sunyi. Mungkin ini bukan jalan yang ingin dilalui langkah itu. Tapi apa boleh buat? Ini takdirnya.

Januari 2012
Tangan dan kaki ini bergerak mengikuti alunan musik. Satu, dua, dan tiga mereka melompat girang bersamaku. Kelas salsa selalu menarik dan aku menyukai hal ini. Tarian, dansa, joget, atau apapun itu namanya, entah itu tradisional maupun modern, aku selalu menyukainya.

Salsa, aku semakin menyukainya karena gadis yang kucinta bernama sama dengan tarian ini. Salsa.

Februari 2012
Panggung dengan lampu kelap – kelip menghiasi malam metropolitan yang ramai. Salsa, tarian dan gadis itu menemaniku membuat malam semakin hangat. Titian langkah terukir manis diatas lantai kayu jati. Kecupan hangat lekukan jemari yang menyentuh kulit satu sama lain membuat jantung memanas.

Irama semakin berpacu, kegilaan akan sentuhan, tubuhku dan tubuhnya diatas lantai jati semakin menjadi. Cepat, kencang, lalu berhenti. Sunyi beberapa detik, lalu riuh rendah penikmat lekukan tadi pun menggema diantara ruangan ini. Penampilan perdanaku dengannya, Salsa.

Maret 2012
Berawal dari suatu malam di atas panggung, berlanjut ke acara makan  siang dan nonton berdua. Hanya aku dan dia, tanpa tarian. Dia ceria seperti biasanya, meskipun tetap angkuh. Tipe wanita yang mandiri dan butuh dicintai dalam waktu yang bersamaan. Aku semakin menyukainya.

Aku menunjukkan ketertarikanku padanya. Mencoba menunjukkan sinyal positif akan cinta padanya. Entah dia suka atau tidak. Yang jelas, dia mengajakku menikmati malam yang basah dengan rintihan hujan. Hanya kami berdua, tanpa tarian. Hanya kami berdua, di apartemennya.

April 2012
Pernah merasakan cinta gila? Tidak? Syukurlah karena itu menyakitkan dan sangat bodoh. Aku menyukainya dan dia tahu itu tetapi diantara kita tidak pernah ada sebuah ikatan yang jelas. Hal itulah yang selalu dia katakan. Ketika aku ingin menyatakan keseriusanku dan mengikat hubungan ini ke arah yang lebih jelas, dia menolaknya.

“Kau tahu Arthur aku suka kita seperti ini, bersahabat dengan cinta. Bercumbu tanpa status. Sebuah kebebasan yang menggairahkan”

Aku terjebak di dalam cinta gila.

Setiap aku melihatnya bergandengan mesra dengan pria lain, hatiku bergemuruh perih. Tapi apa yang harus ku perbuat? Aku tidak bisa melarangnya. Siapa aku? Hanya pria yang dipuaskan oleh cinta. Sekali lagi, malam ini bersamanya. Berdua, di apartemennya.

Mei 2012
Dosa. Aku berdosa karena melakukan ini semua. Aku ingin lepas dari desahan cinta ini tapi sulit. Kau tahu arti kecanduan? Ya, seperti inilah rasanya. Dia adalah canduku. Dia adalah ganja ataupun nikotin di dalam hidupku. Aku tahu ini buruk tapi aku tidak bisa melepaskannya.

Raut manjanya, tatapan cintanya, pelukan malamnya, dan kecupannya. Aku berdosa. Semakin berdosa karena terus melakukan ini, sekali . . berkali – kali. Malam yang dingin di metropolitan.

Juni 2012
Banyak pria yang mendekatinya karena kemolekan fisiknya. Lekukan badannya diantara kemeja yang terbuka serta mini skirt. Setiap mata terpaku, terpana, terpikirkan hal – hal yang tidak semestinya. BEJAT !

Apa mau dikata, inilah naluri pria dan dia telah mengusik naluri tersebut. Aku ingin menjaganya tetap suci tapi aku sudah terbelenggu kedalam ketidaksucian dan dosa. Entah aku pria keberapa yang berhasil dipikatnya, aku tidak peduli. Aku menyayanginya. Aku akan menjaganya dengan caraku. Jangan salahkan aku jika para pria yang telah menghabiskan malam bersamanya tidak akan melihat matahari di hari lain. Itu takdir mereka. Takdir yang ku pilihkan.

Salsa, aku akan menjagamu.

Juli 2012
Dimana Salsa? Aku tidak bisa melihatnya lagi sejak malam itu. Malam dimana dia menari bersama pria lain. Dia tertawa lepas. Dia terlihat lebih bahagia. Dia mengumumkan pernikahannya.

Aku merasa tertipu. Kenapa dia memilih pria itu? Pria berbadan tegap yang tidak ada apa – apanya dibandingkan aku. Aku yang selalu bisa memuaskannya.

Salsa, kau milikku !!

Desember 2012
Salsa sekarang menjadi milikku. Dia berbaring manis di atas kasur beralaskan mawar putih. Wajah anggunnya selalu mengisi hari – hariku. Meskipun dia tidak bisa menemaniku menari lagi, aku tetap bahagia.

Salsa, aku menyayangimu.


“Januari 2013, Arthur Phill Luthor yang selama ini dicurigai memiliki masalah dengan kejiwaannya, ditangkap dan dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa. Di dalam kamarnya yang selalu tertutup rapat, ditemukan sesosok mayat wanita yang telah membusuk”

Langkah itu sudah berputar, di satu arah. Arah yang dianggap benar tetapi salah.



- Regrads Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -

8 komentar:

  1. Amazing like usual. Kak, cerita yang kaya' gini tuh namanya apa yah? Cerpen juga kan?

    BalasHapus
  2. bagus kak :3
    psycho lah ini yang cowok :o

    BalasHapus
  3. Afrinaldi : thanks :) enggak tau hahahaha

    Rusy : iya -_-, serem ya hehe

    BalasHapus
  4. nice story!!
    ak suka ceritanya :)
    Salsa :D

    BalasHapus
  5. Mei 2012

    seolah-olah kerasa banget terikatnya.. =D

    BalasHapus
  6. Ca ya : thank you darling :)

    Uzay : uhuk ! hahah

    BalasHapus
  7. Oh My God! Aku beneran shock jg baca ini.. ngingetin sm cerita kakak yang 'The Rose' itu jg.. critanya sm" soal psycho..
    Kk kok kyknya tahu bgt soal kejiwaan. Wow o,o kyk dokter

    afterall, it's -still- a great story for me^^

    BalasHapus
  8. eaaaaa hahahah :D berhubung aku suka merhatiin orang sama suka buku2 yang berhubungan dengan orang2 pshyco jadi kebawa :)

    dokter apa psikolog? :P

    thank u darling :)

    BalasHapus

what do u think, say it !