Senin, 13 Februari 2012

THE ONE THAT GOT AWAY

Ada baiknya baca cerpen ini sambil dengerin cover The one that got away ini :D Kenapa saya pilih video cover yang ini? Karena sesuai sama cerita :P yang nyanyi juga cowok dan cewek. Maklum ceritanya dari dua sudut pandang juga :D





Semua berawal dari senyuman manis. Kebersamaan selalu membuahkan rasa yang entah bagaimana caranya baru engkau sadari ketika waktu telah berlari jauh.

FAHIRA
1 Maret 2011
Hari ini aku menunggunya ditaman. Sejak awal bertemu dengannya beberapa tahun yang lalu, aku sudah menyukainya.

“Fa?”

Suara seorang pria menyapaku, aku tahu itu bukan dia.

“Hey Tom, Tama mana?” tanyaku sambil melihat ke arah pintu gerbang.

Well, seperti biasa dia sedang memikirkan cara untuk kabur dari para penggemarnya. Its kinda difficult at this time”

Aku mengangguk lemah. Pratama Surya Candra, kapten basket sekolah kami, pria yang aku suka. Tubuhnya yang atletis serta pembawaannya yang ramah membuat dia disukai oleh banyak gadis, termasuk aku. Tapi, aku menyukainya jauh sebelum dia seperti sekarang. Aku menyukainya sejak dia memberikanku sebotol minuman untuk berbuka puasa. Sederhana, tapi itulah yang membuat rasa ini spesial. Kesederhanaan.

“Kamu suka sama Tama kan?” tanya Tom tanpa tedeng aling – aling.

“Eh itu aku . . “

“Hmmmmm?????” Tom mendekatkan tubuhnya ke arahku. Matanya yang berwarna biru menatap ke dalam mataku.

“Iya” jawabku cepat sambil memalingkan wajah.

I see, bagaimana jadinya kalau tiba – tiba Tama nembak kamu?” matanya menerawang jauh.

“Aku . . . aku tidak tahu, banyak sekali gadis yang suka sama Tama”

“Terus??? Does it make any sense? Tidak peduli sebanyak apapun gadis yang berkeliaran di dekatnya, kalau dia memang suka sama kamu maka dia hanya akan menatapmu” Tom menatapku lekat – lekat sekali lagi.

“Tapi, aku hanya gadis biasa. Kau tahu gadis – gadis yang mendekatinya itu . . .”

“Ssssst, sudah ku katakan tadi jika dia suka sama kamu maka semua gadis itu tidak ada artinya” Tom bangkit dari tempatnya duduk lalu melanjutkan “lagipula kamu memang terlalu biasa, hahahaha”

Tom berlari menjauh sambil terus tertawa. Aku hanya bisa merengut menatapnya. Tom memang selalu begitu.

1 April 2011
“Aku tunggu di taman sehabis pulang sekolah ya”

Kata – kata Tama itu selalu terngiang ditelingaku. Apa yang ingin dia katakan padaku?

“Mungkin saja dia mau nembak kamu” Tom membuyarkan lamunanku.

“Di hari april mop? Oh my . . .

“Hey, menyatakan cinta gak perlu nunggu hari apa ini asalkan orang yang jadi sasaran tepat dan waktunya tepat”

“Tapi . . . .” aku menatap jendela dan membiarkan kata – kata itu menggantung.

“Bagaimana kalau kerjain aja dia? Kalau benar dia nembak kamu, pura – pura nolak aja”

*

“Fa, aku suka kamu sejak pertama kali kita ketemu. Ingat botol minum ini kan?” Tama memberiku sebotol minuman “Sudah sejak lama aku memperhatikanmu tapi baru saat itu aku berani mendekatimu. Mau gak jadi orang yang paling berharga untukku?”

Aku hanya terdiam, antara bahagia dan heran mendengar pernyataan yang ditujukan Tama. Aku ingin berkata iya namun entah kenapa sebuah ide jahil terlintas dibenakku.

“Maaf Tam . . . .”

Setelah itu aku berlari meninggalkan Tama, aku ingin meneriakkan april mop ketika dia mengejarku dan kita akan tersenyum bahagia.

Tapi . . . .


TOM
1 Maret 2011
Aku menatap Fahira dari jauh. Akhirnya hari ini aku bisa memastikan sendiri bahwa dia menyukai Tama. Tama yang selalu dibicarakannya. Mereka berdua tersenyum bahagia meninggalkan sekolah.

“Fahira, aku juga menyukaimu”

1 April 2011
Hari ini akan menjadi hari yang bahagia untuk Tama dan Fahira. Tama juga menyukai Fahira dan kemarin siang dia berkata padaku untuk menyatakan ini semua. Ada rasa sakit yang bergejolak didadaku. Ingin rasanya menggagalkan semua itu tapi mereka sahabatku dan tidak ada hal yang lebih indah daripada melihat mereka tersenyum bersama. Klise, ini tak semudah yang diucapkan.

Drrrrttttt . . .

“Halo? Kenapa Fa? APA!!! Aku kesana sekarang”

*

“Tamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa . . . . .”

Teriakan Fahira begitu pahit terdengar ditelingaku. Tangisnya pecah, wajahnya memerah, dan tubuhnya bergetar. Dia bercerita dengan penuh derita padaku bahwa ketika mengejarnya Tama tertabrak oleh sebuah bus. Fahira tidak tahu kenapa ini bisa terjadi. Tabrakan itu begitu cepat, secepat Tama menghembuskan napasnya.

“Harusnya aku t-t-tidak . . . a-a-aku . . .”

2 April 2011
Fahira terlihat sangat terpukul. Dia terus menyalahkan dirinya atas tragedi itu. Matanya terlihat sembab dan tubuhnya semakin lemas.

“Fa, istirahat sebentar yuk”

Aku menariknya ke dalam kamar Tama.

“Harusnya Tama masih hidup” tangan Fahira mengelus foto Tama dan dirinya yang terpajang di meja belajar.

“Fa, makan dulu”

Aku memberi apel untuk Fahira. Dia melahapnya dengan perlahan sementara air matanya kembali mengalir. Fahira yang malang.

“Tom, bisa tinggalin aku sebentar? Aku mau disini sendiri”

Aku mengangguk dan meninggalkannya.

*

“FA, PLEASE!!FA BERTAHAN !! TIDAK, TIDAK, TIDAK TIDAAAAAAAAAAAAAAAAK”


Fahira bunuh diri menggunakan pisau yang ditinggalkan oleh Tom untuk mengupas buah. Fahira tidak kuat menerima kenyataan bahwa keisengannya bisa mengakibatkan orang yang disayanginya meninggal. Tom, orang yang pertama kali menemukan mayat Fahira terlihat sangat terpukul. Dia tida menyangka pisau yang dibawanya membuat semua ini terjadi. Setelah Fahira dimakamkan, Tom menggantung dirinya sendiri karena merasa bersalah. Mayatnya ditemukan seminggu kemudian.

Cinta, kadang kita harus bisa menerima kenyataan pahit yang ditimbulkannya. Menerima dengan cara yang bijak, demi kita dan demi mereka yang pergi. Rasa bersalah mungkin sulit untuk dihilangkan begitu saja tapi dengan mengakhiri hidup rasa bersalah itu hanya akan menimbulkan berbagai mata rantai rasa bersalah yang lain.”
                    

- tulisan yang ada digambar ini adalah lirik lagunya Katy Perry, ukuran asli gambarnya gede. Bisa dijadiin wallpaper buat laptop atau komputer (1366 x 786). Kalau mau kasih tahu aja, ntar saya kirim via email :D free :D tapi jangan digunain buat komersil ya :D -


- Regrads Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -

13 komentar:

  1. :') ceritanya bagus.. Pas banget besok valentine

    BalasHapus
  2. 2 hari setelah tom menggantungkan diri, sebuah berita duka datang dari koran bahwa 100 orang meninggal gantung diri karena membaca kisah ini, serem abis. Semua yang bersangkutan pada mati. :(( Naudzubillah

    BalasHapus
  3. selalu ending yang ga bisa di tebak -__-
    keren bebeb..ahak

    BalasHapus
  4. ya ampun keren bangeeet :') sumpah terharu bacanya. sederhana tapi maknanya itu loh dalem bgt. >,< tragis. nice banget sista :'D

    BalasHapus
  5. Kakaak.. kok endingnya tragis banget, teganyaa ;__; huweeeee *paling lemah sama sad ending*
    tapi pas baca kata 'tedeng aling-aling' entah kenapa jadi bernostalgia nih, hihi xDD

    oh ya Kak, koreksi ya ;D
    -disini, kesana, ditaman --> itu bukannya mestinya dipisah, hhoo :O


    tq~ XD

    BalasHapus
  6. Singkat, padat dan mengharukan.... kerren banget ide ceritanya... seneng dech bisa mampir kesini... salam kenal ya ka pipit....

    BalasHapus
  7. Woah :O thriller banget, aku terkejut pas sampe akhirnya, klimaks banget kak pit :O baguuus :D

    BalasHapus
  8. tragis nih :p
    tapi terlalu cepet alurnya :D

    BalasHapus
  9. iya kak pit, setuju sama komen diatas :o
    alurnya kecepetaan :3

    BalasHapus
  10. tragis ya akhirnya perasaan itu ngga da yang tersampaikan... tapi cerita nya keren!..

    BalasHapus
  11. haaaaa, sanking cintanya di kejar ampe ikutan mati gitu -____-

    BalasHapus
  12. sadis,,, cocok ni jd penulis novel :)

    BalasHapus
  13. Dika : Makasih :')

    Cucu : naudzubillah, jangan sampe :')

    Wind : thanks beb :D

    Mutmainnah : cinta sampe mati hahaha :3

    Fera : bukanny ini tragis ending #eh haha, Makasih ya sayang koreksinya :)

    Joen : makasih ya :) salam kenal sayang :)

    Basith : aaaaaaaaa adek yg oenjoeh , makasih :D

    Yeni : Makasih ya kritiknya :D

    Rusy : Thank you :)

    Uzay : iya, bertepuk sebelah tangan, terpisah kematian :')

    Atha : cinta dan bego beda tipis #eh hahaha, makasih :)

    Tirta : aamiin, makasih :)

    BalasHapus

what do u think, say it !