Selasa, 25 Oktober 2011

HEY KAWAN [PERIUK EMAS]

Hey kawan . .
tahukah kau ?
disaat angin berdesir pelan merasuki kulit - kulit tipisku yang berdiri diantara lampu merah,
kau meringkuk malas didalam sulaman perak dan menatap matahari pagi dengan malas . .


Hey kawan . .
tahukah kau  ?
kau dengan pongah melempar periuk emas bertahta kekayaan gunung dan lautan seakan tak cukup bagimu,
sementara aku dan mereka yang berdiri diantara lampu merah tetap tersenyum dengan periuk batu bertahtakan pasir bekas gunung dan lautan . .

Hey kawan . .
tahukah kau  ?
sejengkal langkah menuju indahnya dunia tak pelak kau ukir karena keluhan peluh yang menetes,
lihatlah aku dan mereka, beribu jarak terlewati sudah, peluh beriak diantara tubuh kami bagaikan hembusan air surgawi yang selalu menemani . .

Hey kawan . .
tahukah kau ?
teriakanmu membahana saat satu katamu tak terwujud ke dalam bentuk nyata,
sementara aku dan mereka disini tak pernah berteriak meskipun kata tak pernah terwujud

Hey kawan . .
aku dan mereka tidak iri, ya memang kami tidak iri
mungkin kami tidak seberuntung dirimu yang memiliki periuk emas
tapi kami bahagia dengan apa yang kami miliki

Hey kawan . .
tahukah kau arti bersyukur? kurasa hal itulah yang patut kau ketahui

- untuk mereka yang bergelayut dengan gemerlap duniawi dan periuk emas -
1 April 2011


- Regrads Pipit -

2 komentar:

  1. Hey kawan !
    Tahukah kau ? saya suka tulisan diatas.
    Hey kawan !
    Tahukah kau ? saya bisa mengerti perasaanmu.
    Hey kawan...
    Tetap semangat dengan dirimu sekarang :)

    BalasHapus

what do u think, say it !