Kamis, 03 Oktober 2013

TOPENG : FIA



Malam ini langit terlihat cerah. Bintang membentuk bintik putih di atas sana. Tumpukan lilin tertata rapi diantara kakiku. Api jingga bergoyang mengikuti gerakan angin, sendu tanpa padam sekali pun.

“Kau menikmatinya?” Pria di hadapanku bertanya.

Aku tersenyum.

Tentu saja aku menikmatinya. Mencicipi makanan dari koki terhebat di daratan Eropa. Melihat kerlip lampu dari ruang eksklusif sebuah café. Sajian yang seharusnya diterima oleh seorang wanita.

“Dan untuk hal yang . . .”

“Kita akan membicarakannya nanti Carlos. Aku sedang makan.”

Tanpa mempedulikan tatapan matanya, aku menikmati tiap gigitan steak yang sudah ku potong. Inilah konsekuensi yang harus dia terima jika nekat memaksaku menjadi apa yang dia inginkan. Aku pun bisa berlaku sama. Memaksanya mengikuti kehendakku yang kini sedang berapi-api.

Ini adalah kali ke lima aku memaksanya berkeliling Eropa. Menguras semua hal yang dia miliki, sama seperti apa yang telah dia lakukan.

“Orang tuaku akan datang malam ini.” Dia sibuk memeriksa smartphone miliknya.

“Aku tidak ingin bertemu mereka.”

“Tapi Fia, kau sudah berjanji.”

“Kapan?” Aku menatap lurus ke arah matanya.

Wajahnya yang pucat membuatku sangat bahagia. Sembarang saja dia meraih serbet dan membasuh wajahnya. Dia tampak gugup. Carlos bisa merasakan ketegangan yang merusak batinnya. Hal yang sama seperti yang dirasakan adikku ketika Carlos dengan sepihak membatalkan pernikahan.

“Bukankah kita telah merencanakan ini semua sejak . .”

“Kita?”

Aku berdiri merapikan black mini dress yang ku kenakan, berjalan menjauh darinya.

“Fia!”

“Kau pikir hubungan apa yang kita jalani?”

Wajahnya terlihat sangat ketakutan. Cincin berlian yang sejak tadi digenggamnya kini tergeletak pasrah di lantai. Ke dua orang tuanya yang baru tiba tampak kebingungan. Aku tersenyum santai meninggalkan aura kesedihan di ruangan tersebut. Malam yang sangat indah.

Ayah tidak pernah mengajarkanku untuk membalas dendam, tetapi hidup yang mengajarkanku semuanya. Dan ketika bersamanya aku memutuskan untuk mengubur beberapa topengku. Melangkah dengan satu kepribadian lain. Aku, Fia.

- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -

6 komentar:

  1. tehpit selalu bisa bikin cerita yang kece luar biasa, walaupun singkat...
    kata-katanya itu looohh :3

    BalasHapus
  2. ceritanya aneh tapi keren kapit :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ihihi, aku memang suka nulis yang aneh :3

      Btw, ini berseri ceritanya tentang 1 orang yang punya banyak kepribadian gitu :3

      Hapus
  3. masih selalu memuja tulisan pipiy O:)

    BalasHapus

what do u think, say it !