Sabtu, 29 September 2012

LOLITA

Bory


Apakah kau tahu arti kesepian? Jika kau berkata ya hanya karena semua orang tampak tidak peduli padamu maka kau salah. Jika kau berkata ya hanya karena dia yang kau cintai menjauhimu maka kau salah. Kesepian adalah Lolita, gadis bergaun putih yang dibuang di dalam hutan tak berpenghuni. Hutan terlarang, begitulah masyarakat awam selalu menyebutnya. Mereka menyebut segala sesuatu yang tidak bisa mereka rengkuh dengan kata ‘terlarang’. Picik dan memalukan sekali. Bukankah manusia memiliki derajat yang tinggi? Kenapa mereka mesti takut pada hutan dan segala suara aneh yang sebenarnya hanya diciptakan oleh imajinasi mereka sendiri? Sampah.

Lolita mengusap punggung tangannya yang putih bersih. Telinganya yang panjang bergerak sangat lucu. Beberapa masyarakat desa menyelinap masuk ke dalam hutan. Mereka adalah sekumpulan pemberontak murahan yang hanya ingin diberi sebutan pemberani. Lolita memanjat sebuah pohon meninggalkan jejak gaun putihnya yang berkibar.

“Kau lihat itu?” teriak salah seorang pemberontak murahan dengan gugup.

“Cuma angin” jawab yang lainnya.

Lolita terkikik dari atas pohon. Malam seperti ini telah terjadi beberapa kali. Lolita ingin mempermainkan para pemberontak murahan itu agar kembali dengan raut wajah selucu para pemberontak murahan terdahulunya. Lolita menarik perhatian mereka karena dia kesepian. Jika kau bilang padaku mengapa Lolita tidak bergabung bersama masyarakat desa? Maka tolong jawablah pertanyaanku ini, apakah masyarakat desa yang picik yang dulu telah membuang seorang bayi tak berdosa ke hutan hanya karena bayi itu terlihat berbeda akan menerima bayi itu lagi ketika bayi itu telah dewasa?

Jika kau berkata tidak, maka janganlah sok tahu dan merasa berhak memberikan komentar mengenai kehidupan orang lain.

Jika kau berkata ya, maka tunjukkanlah bukti bahwa kau akan menjamin segalanya jika hal yang paling buruk akan terjadi karena dunia tidak membutuhkan pahlawan yang hanya bisa sesumbar tetapi picik dan penakut.

Berani?



- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -

2 komentar:

what do u think, say it !