Jammy – Man
Gotta
change my answering machine. Now that I'm alone ‘cuz right now it says that we
can't come to the phone. And I know it makes no sense 'cuz you walked out the
door. But it's the only way I hear your voice anymore. (Ne-Yo – So sick/man
version)
“Tahan
Jammy, jangan sampai kau kalah” aku
menyemangati diriku sendiri.
Aku
memandangi handphone ku yang membisu, tidak seperti biasanya. Harusnya malam
ini, aku bisa mendengar suaranya yang renyah dan manja. Harusnya malam ini, aku
bisa tertawa mendengarnya merengek padaku seperti biasanya. Ah, itu tidak
mungkin terjadi karena semuanya telah berakhir. Aku melangkah pelan dan melihat
handphoneku sekali lagi. Ingin rasanya mengganti sim card baru atau paling
tidak membuang handphone ini tapi, itu tidak mungkin ku lakukan. Aku bimbang
sejenak memandang handphone hitam ditanganku.
It's
ridiculous. It's been months and for some reason I just can't get over us. And
I'm stronger than this, yeah. Enough is enough, no more walkin' round with my
head down. I'm so over being blue, cryin' over you. (Ne-Yo – So sick/man version).
Kemudian aku tertawa melihat kebodohanku sendiri. Sebulan sudah dia pergi dari
hidupku dan membawa semua yang berharga untukku. Saat mengingat hal itu aku
merasa kuat, aku kuat dari sebelumnya. Kebimbangan dan kesedihan di hati coba
ku lawan.
Aku
ingin mematikan handphone hitam yang masih terdiam di tanganku tapi, tanganku
seakan tak mampu bergerak. Aku mengalihkan pandanganku dan berharap agar aku
tidak tergoda lagi. Namun, kesalahan terbesar pun ku lakukan. Pandanganku
mengarah ke sebuah kalender putih di atas meja.
Gotta
fix that calendar I have that's marked July 15th. Because since there's no more
you, there's no more anniversary. I'm so fed up with my thoughts of you and
your memory. And how every song reminds me
of what used to be. (Ne-Yo
– So sick/man version).
“15
Juli” batinku.
Semua
kenangan tentangnya kembali menghantuiku. Kini ku tahu, mengapa aku sangat
merindukan suara dan kehadirannya saat ini.
“15
Juli” batinku sekali lagi.
Kalau
saja semua kesalahpahaman itu tidak terjadi, seharusnya saat ini aku bisa
melihatnya duduk dihadapanku merayakan hari pernikahan kita. Aku bisa mencicipi
masakannya, tertawa melihatnya melakukan kebodohan saat memotong kue, dan
menerima hadiah pernikahan darinya.
Sebuah
lagu mengalun indah di kepalaku saat mengingat hal itu.
“Aku
tahu apa yang harus ku lakukan”
I'm
so sick of love songs, so tired of tears. So done with wishing you were still
here said I'm so sick of love songs, so sad and slow. So why can't I turn off
the radio? . (Ne-Yo
– So sick/man version).
Aku
mematikan handphone dan melemparkannya ke atas kasur. Samar – samar aku
mendengar suara penyanyi favoritku bernyanyi dengan indah. Lagu tersebut
mengalun pelan dan mengingatkanku akan dirinya.
Rasanya
sakit. Sakit mendengar lagu tersebut kini menemaniku di dalam kesedihan.
Harusnya aku segera mematikan radio yang masih terus mengalunkan lagu kenangan
itu tapi, aku tidak bisa dan tidak mau. Aku rasa dia juga akan merasakan hal
yang sama jika mendengar lagu ini.
Sedetik kemudian aku berharap dia akan muncul dihadapanku tapi,
aku tahu itu tidak mungkin.
Aku
terdiam dan lagu tersebut terus mengalun dengan tenang.
Leave
me alone. Leave me alone. Stupid love songs, don't make me think about her
smile or having my first child. I'm letting go, turning off the radio. (Ne-Yo – So sick/man version).
Aku
semakin merindukannya.
Aku
berdiri sejenak dan membuka laci meja. Aku melihatnya tersenyum menggendong
anak pertama kita. Ku usap foto itu perlahan dan kemudian aku tersadar saat
melihat sobekan kecil di samping foto tersebut.
Kau
saat itu bukan milikku.
15
Juli seharusnya menjadi hari pernikahan kita. Aku kemudian mengingat kejadian
itu.
Sebulan
yang lalu aku melihatmu di sebuah rumah, sedang tersenyum dan memeluk seorang
pria. Aku terkejut dan ingin segera menarikmu tapi, aku tetap terdiam di
tempatku berdiri sambil menunggu pria tersebut pergi.
Dan
kemudian yang ku ingat adalah kau meninggalkanku sambil membawa semua cintaku
dan anak pertama kita.
Aku
semakin sedih. Ku robek foto itu menjadi sebuah kepingan dan segera mematikan
radio.
“Aku
akan melupakanmu Lily” batinku.
***
Lily - Woman
I
gotta change the station that I had cause all I hear is you. It just keeps
reminding me of all the things we used to do. And I know that I should turn off
the radio but it's the only place I hear your voice anymore. (Ne-Yo – So
sick/woman version)
Malam
ini aku terduduk dalam diam memandang radio tua di sudut kamarku. Aku bimbang
karena malam ini tidak seperti malam – malam sebelumnya. Suara penyiar radio
yang tenang tidak dapat membuat jantungku berhenti meronta. Ingin rasanya
melangkah ke radio tua itu dan mematikannya tapi, inilah satu – satunya cara
untuk mendengar suaranya.
“Hahhhhhhhhhh....”
aku menghela napas dan tertunduk.
It's
ridiculous. It's been months since I spoken to you. You ain't keep in touch,
don't know why it came to this. But enough is enough no more walkin' round with
my head down. I don't wanna be a fool crying over you. (Ne-Yo – So sick/woman version)
Sebulan
sudah aku tidak berbicara dengannya. Aku merasa inilah yang harus ku lakukan
agar dia merasa tenang. Aku memang salah tapi aku tahu ini yang terbaik
untukku.
Aku
ingin menjalani hidupku dengan sedikit cinta untuknya tapi aku rasa semua itu
sudah cukup. Terakhir kali aku ingin menyapanya, yang ku dapat adalah
penolakan. Cukup sudah, aku tidak ingin menjadi orang bodoh yang berharap dia
akan segera memaafkanku.
Gotta
fix that calendar I have that's marked July 15th. Cause it seems like you
forgot that it was our anniversary. When I heard your song it made it hard
to erase your memory. Now when I hear
your song, I know it's meant for me. (Ne-Yo – So sick/woman version)
Aku
yakin saat ini dia masih menganggapku sampah. Aku memandangi kalender di
dinding.
“15
Juli” batinku
Aku
rasa dia tidak akan pernah mau mengingat hari ini, tanggal ini. Tanggal dimana
semua kebahagiaan akan menghampiri kehidupan kita. Tanggal dimana aku
mendengarnya mengucapkan sebuah sumpah yang selalu dinantikan oleh semua
wanita.
Kemudian aku mendengar sebuah lantunan yang tidak asing bagiku dari radio tua di
sudut kamar. Lagu kenangan ku, lagu yang sering dinyanyikannya untukku. Ketika
aku merasa sedih, dia selalu ada untukku menyanyikan lagu ini.
I
can't believe that you're so sick of love songs, so tired of tears. You say you
love me. Why ain't you here?I'm so sick of your love songs so sad and slow but
I just can't turn off the radio. (Ne-Yo
– So sick/woman version)
“
itulah lagu yang baru saja di request oleh sahabat kita Jammy....”
Suara
penyiar radio membuyarkan lamunanku. Aku tahu dia pasti merasa sedih mendengar
lagu ini. Aku tahu dia pasti merasa jenuh dengan semua ini.
Karena
aku juga merasakan hal yang sama. Aku tahu dia menyayangiku tapi dia tidak akan
mungkin hidup bersamaku setelah semua keputusan pahit yang telah ku ambil.
Seandainya
saja dia tahu, ini demi masa depanku. Dan aku tahu aku sangat egois.
Now
that I'm gone .Now that I'm gone. I wanna be left alone. And every time I see
your smile, It's looking at our child. You should know. Why can't you move on? (Ne-Yo – So sick/woman version)
Sekarang
aku telah pergi dari kehidupannya, hidup sendiri dengan segenap cinta.
Sebulan
yang lalu, semua kebohongan yang ku lakukan telah terbongkar. Jammy melihatku
bersama Doni, suamiku.
Aku
tahu dia marah besar padaku meskipun dia tidak mengatakannya. Aku memandang
wajahnya yang memerah dan mencoba menjelaskan semuanya.
“
Maafkan aku, kau meninggalkan aku saat bayi kita mulai hidup di dalam perutku.
Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan jika aku tidak segera menikah. Kau
menghilang selama setahun. Kau menghubungiku tiba – tiba dan aku senang.
Maafkan aku karena tidak memberi tahumu semua ini. Maafkan aku yang
membohongimu. Maafkan aku tapi aku telah memilih jalan hidupku sendiri”
Itulah
kata – kata yang ku ucapkan untuknya. Aku memang kejam dan egois. Hal itu
menyakitiku dan aku tahu, dia pun tersakiti.
“Mama...”
Aku
melihat balita manis yang memanggilku. Senyumnya sangat mirip dengan Jammy. Aku
berharap dia tahu dan bisa hidup lebih baik serta mau memaafkanku.
- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
what do u think, say it !