Aku melihat kimy yang duduk disebelahku. Ya dia Kimy, dia
bukanlah Freya. Ku pejamkan ke dua mataku, menarik nafas sedalam - dalamnya.
Aroma summer fragnance menari - nari di indera ku.
"Freya, hope
you not here with me" batinku.
"Yang kamu lihat dari dirinya adalah diriku"
kata Kimy tiba - tiba.
Aku hanya tersenyum lalu memeluk Kimy dan berkata,
"Kau benar, dan aku yakin yang selama ini ada dihatiku hanya kamu meskipun
. ." kata – kata itu menggantung begitu saja.
Sebuah kenangan kembali menyeruak. Aku kembali
mengingat masa - masa itu.
*
"Ichi, Ichi kun bangun !!! KENICHI HIROGANO
BANGUN!!!!!" teriak Kimy.
Aku membuka mataku perlahan. Wajah Kimy terlihat
sangat menakutkan. Bibirnya melengkung ke bawah dan matanya yang bulat melotot
ke arahku.
"Nande?" tanyaku.
"NANDE MO NAI !!!" teriak Kimy seraya
meninggalkanku dengan cepat.
Itulah Kimy, gadis tomboy yang selama setahun ini
resmi menjadi pacarku. Aku menyukainya sejak pertama kali melihatnya saat
upacara penerimaan siswa baru di SMP Togano. Dia terlihat sangat bersemangat
dan berbeda. Saat semua gadis seusianya sibuk dengan penampilan masing -
masing, Kimy dengan cueknya berdandan apa adanya. Aku masih ingat dengan jelas
ketika semua gadis di kelasku ketakutan saat di jahili Takeshi dengan cacing
mainan, Kimy dengan santainya mengambil cacing itu dan menggantinya dengan ular
kecil yang kemudian sukses membuat Takeshi lari terbirit - birit. Kimy memang
berbeda dan hingga sekarang itulah yang membuatku kagum padanya.
"Kimy, ada apa?" tanyaku setengah berlari
mengejarnya.
"Kamu !!! Tau ah"
"Kimy, kamu marah ya karena aku ketiduran di
dalam kelas? semalam aku membantu Ayah menjaga toko dan .."
"Ya ya ya, bukan karena itu Ichi - kun " Kimy
memotong perkataanku dengan cepat.
Aku duduk disebelahnya dan memasang wajah bertanya.
"Kamu janji akan menyelesaikan masalah ini
sebelum kita berpisah. Bulan depan kita udah berpisah" Wajah Kimy terlihat
sendu.
"Ya" kataku datar, aku mengerti betul apa
yang sedang dia bicarakan.
Kimy dan aku kini telah menjadi siswa SM, bulan depan
adalah perayaan kelulusan kami. Kimy mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah
disebuah universitas negeri ternama di London. Sementara aku hanya akan
melanjutkan bisnis keluargaku. Inilah awal dari semua masalah itu. Orang tua
Kimy dan orang tuaku tidak cocok satu sama lain. Jelaslah hubungan kami juga
mendapat pertentangan yang luar biasa. Aku berjanji pada Kimy akan menyelesaikan
masalah ini sebelum lulus karena kami berdua tidak ingin dipisahkan. Sungguh
naif pemikiran itu.
"Jadi bagaimana?" tanya Kimy membuyarkan
lamunanku.
"Aku tidak tahu. Ayah dan ibuku masih tidak
setuju"
"Haaah” Kimy menghela napas panjang, “sepertinya
memang tidak bisa"
Kimy menangis dan ini untuk kesekian kalinya aku
melihatnya menangis karena salahku. Aku mengangkat wajahnya dan mengusap air
matanya. Rasanya sedih melihatnya begitu terluka karena keegoisanku. Saat itu
sempat terpikir betapa bodohnya aku. Dulu saat Kimy mengetahui hubungan ini
tidak disetujui mengapa aku tetap ingin mempertahankannya? Sementara Kimy telah
ikhlas merelakan semuanya berakhir. Aku ingin memutar waktu. Aku tidak ingin
melihat Kimy menangis lagi karena aku sayang padanya.
"Maafkan aku" kataku lirih.
*
Hari ini Kimy berangkat ke London. Aku tidak bisa mengantarnya
ke bandara karena aku tidak ingin membuatnya sedih. Alasan lain adalah karena
Ayahku memintaku untuk tinggal di rumah menunggu klien kami. Aku tahu, Ayahku
sengaja melakukan itu karena dia tidak ingin aku bertemu Kimy. Aku juga telah
diberi peringatan oleh Ayah Kimy agar jangan mengantar Kimy ke bandara.
"Kamu hanya akan membuatnya terluka !! Om kecewa
telah menyetujui hubungan kalian sementara keluargamu masih saja menganggap
Kimy sampah !!!"
Aku hanya duduk terdiam di dalam kamar dan melihat
foto Kimy yang tersenyum ceria. Dengan segera ku raih handphone ku dan mengetik
sebuah pesan singkat.
Maafkan aku
tapi mungkin semuanya harus berakhir. Aku tidak ingin membuatmu sedih. Mungkin
ini yang terbaik. Kamu akan selalu ada di hatiku, hontouni gomen nasai.
Ku matikan handphoneku dan tertidur dengan perasaan
sedih. Tapi aku tahu inilah yang terbaik
untuknya.
*
Setahun telah berlalu . . .
Hal terakhir yang Kimy katakan padaku setelah aku
bersikeras meminta semuanya berakhir adalah " KENICHI BAKA !!!! AKU BENCI
KAMU"
Sakit rasanya saat membaca pesan singkat itu tapi aku
sadar, semua ini memang salahku. Aku berharap hal tersebut merupakan hal
terakhir yang membuatnya meneteskan airmata.
"Ken, kamu kenapa?" suara lembut menyapaku.
"Gak. Bagaimana ujiannya?" tanyaku sambil
tersenyum.
"Lancar kok. Tadi Profesor Shitaro memberikan
pujian padaku karena lukisan ini"
Gadis itu menunjukkan lukisan seorang pria dengan
banyak warna.
"Itu kan aku. Freya kamu ..." kataku kagum seraya
mengambil lukisan tersebut.
"Aku ingin memberikannya padamu saat perayaan
hari jadi kita yang pertama tapi ya sudahlah" Freya tersenyum simpul,
wajahnya memerah menahan malu.
"Arigatou"
Dia adalah Freya Takishima. Seorang mahasiswi jurusan
seni rupa yang kini menjadi kekasihku. Dia adalah seorang gadis yang ceria dan
suka sekali menggambar. Aku menyukainya tetapi belum menyayanginya.
Setelah berpisah dengan Kimy, aku telah menjalin
hubungan dengan beberapa orang gadis dan semua itu hanya bertahan sebentar. Aku
tidak tahu apa yang sebenarnya aku cari. Tetapi untuk gadis yang satu ini, aku
mulai merasa nyaman.
"Bagaimana pekerjaanmu hari ini? Lancarkan?"
tanya Freya.
"Iya. Semuanya lancar kok"
"Ken...ada yang ingin aku tanyakan"
"Ya ?"
"Siapa Kimy?"
Aku terdiam. Kenapa Freya menanyakan hal itu padaku?
"Dia mantan kekasihku. Kenapa?" kataku datar
dan mencoba memasang ekspresi sewajar mungkin.
"Oh begitu, kemarin aku bertemu dengannya di
depan rumahmu. Dia marah padaku karena tahu aku adalah kekasihmu"
Freya menatapku dengan tegar. Aku tahu dia merasa
terluka. Tapi, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Pikiranku dipenuhi
banyak pertanyaan. Kimy ada disini disaat aku mulai membuka hati untuk seorang
gadis.
*
Kimy telah duduk di hadapanku. Dia terlihat lebih
kurus dari sebelumnya namun dengan pesona yang lebih segar. Wajahnya tampak
sangat manis dengan sedikit blush on berwarna peach. Kimy telah berubah dan
harus ku akui bahwa aku semakin menyukainya.
"Selamat ya. Well, mungkin aku sedikit shock
mendengarnya dan aku minta maaf telah mengganggu hubunganmu. Tapi, sekarang aku
bisa menerima semuanya kok. Ini bukan salahmu" kata Kimy seraya tersenyum.
Jantungku bergetar saat melihatnya tersenyum. Aku
ingin memeluknya dan meminta maaf. Aku ingin memiliki kimy sekali lagi.
"Its okay Kimy"
Suara Freya membuatku tersadar bahwa hal itu tidak
mungkin.
Aku menoleh ke samping dan melihat Freya tersenyum ke
arah Kimy dan seorang pria yang duduk di sebelahnya. Pria itu adalah James,
kekasih baru Kimy.
Ya, semuanya tidak mungkin kembali seperti semula,
hingga suatu hari . . .
"Aku masih menyayangimu" kata Kimy sambil
menatap mataku.
Aku merasa semua ini hanya mimpi. Tetapi jika ini
mimpi, aku berharap agar aku tidak akan terbangun lagi.
"Ta - tapi"
"Ssst"
Kimy menempelkan jarinya ke bibirku dan membuatku
terdiam. Aku mengangguk dan memeluknya. Waktu dan dunia telah berubah tetapi
perasaan ku padanya masih tetap sama.
*
Aku dan Kimy menjalani hubungan yang sungguh sangat terlarang.
Aku masih memiliki Freya namun aku sama sekali tidak mencintainya. Aku
mencintai Kimy meskipun dia telah bertunangan dengan James.
Aku selalu menemani Kimy disaat dia bersedih. Aku
selalu ada untuknya seolah - olah dialah kekasihku. Aku tahu ini salah tetapi
aku menikmatinya. Setidaknya aku masih bisa memeluk Kimy dan menenangkan
hatinya.
Kimy memang benar, yang aku lihat pada diri Freya
adalah Kimy. Mereka menyukai hal yang sama, penampilan pun hampir sama. Tetapi,
orang yang ku cintai tetaplah Kimy. Aku tidak tahu sampai kapan aku akan terus
bertahan pada situasi ini.
“Kimi ga daisuki”
END
Nande : Mengapa/Kenapa?
Nande mo nai : Tidak ada/Tidak mengapa/ Tidak apa - apa
Hontouni gomen nasai : hontou (sungguh) gomen nasai (maaf) - maaf banget
Baka : bodoh
Arigatou : Terimakasih
Kimi ga daisuki : aku menyukaimu
- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
Kyaaaa Kimy dan Ichi pernah gw pake juga buat tokoh ff gw.. tapi bedanya kalau di gw Kimy yang cowo.. <---berarti gw terbalik ya hoho..
BalasHapuskisah asmara yang rumit.
tapi itu pilihan dan ngga pernah ada yang salah rasa cinta itu, itu anugerah. hanya saja mungkin waktu dan yang berperan belum tepat.