Sebuah benda padat berwarna merah terjatuh dari langit. Benda itu mendarat mulus di tangan seorang pemuda manis dengan deretan gigi yang tersusun rapi. Pemuda itu berlari menghampiri seorang gadis rupawan yang duduk termenung di bawah pohon ginkgo. Benda padat yang didapatinya tadi diberikan kepada sang gadis. Sang gadis pun tersenyum dan mempersilahkan pemuda manis tersebut duduk menemaninya.
Tak jauh dari dua sejoli tersebut, tampak seorang pemuda dengan paras yang menakutkan. Matanya yang berwarna kemerahan, kulitnya yang berkelupas, serta rambutnya yang terlihat tak beraturan membuat siapapun enggan untuk mendekatinya. Pemuda itu menggenggam semua tongkat dengan ujung yang melengkung indah. Dia baru saja meraih benda padat berwarna merah yang menggantung di langit. Benda itu ingin diserahkannya kepada sang gadis rupawan. Namun, sosoknya yang jelas - jelas menakutkan membuatnya meminta bantuan seorang pemuda rupawan untuk memberikan benda padat itu kepada sang gadis. Sang pemuda dengan paras menakutkan berharap agar gadis pujaannya akan tersenyum seperti hari - hari terdahulu.
Dan kini gadis itupun tersenyum meski sembari menggenggam tangan pemuda berwajah manis.
"Ketika kasih tidak hanya sekedar aku ada untuk memilikimu melainkan aku ada karena kau membutuhkanku meskipun kau tak perlu tahu bahwa aku yang melakukan semuanya untukmu"
"Ketika kasih tidak hanya sekedar aku ada untuk memilikimu melainkan aku ada karena kau membutuhkanku meskipun kau tak perlu tahu bahwa aku yang melakukan semuanya untukmu"
- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
aw-aw aw penutupnya manis sekali =)
BalasHapuswihh manisnya^^
BalasHapusSaya penasaran, ada gak sih pohon ginko di Indonesia?
BalasHapusPenutup yang manis di ditulisan ini.
BalasHapusevent ngeblog: menulis di blog dapet android, ikutan yuk!