Ini postingan yang tertunda karena susahnya meng-upload foto (-.- ) Oke, langsung saja.
Perjalanan pindah ke Jogja yang diawali dengan jalan-jalan adalah hal yang menyenangkan. Setelah melihat Sekaten-an, main ke Tamansari, dan kongkow di Kalimilk hari ke sekian kami berkunjung ke daerah Selatan Jogja. Main di pantai.
Perjalanan pindah ke Jogja yang diawali dengan jalan-jalan adalah hal yang menyenangkan. Setelah melihat Sekaten-an, main ke Tamansari, dan kongkow di Kalimilk hari ke sekian kami berkunjung ke daerah Selatan Jogja. Main di pantai.
Mengawali petualangan pertama di pantai, kami berkunjung ke Pantai Indrayanti. Awalnya sih saya pengen ketemuan sama teman SMA, Winda. Kebetulan kita janjian di sana. Meskipun pada akhirnya tidak bertemu karena waktunya yang tidak pas.
Yang ada dipikiran saya pertama kali adalah Pantai yang teduh dengan pemandangan yang indah. Mengingat setahun lalu ketika berkunjung ke Pantai Baron, pemandangannya menyenangkan. Tapi kenyataan berkata lain. Well, kita memang tidak bisa berharap lebih.
Pantai Indrayanti padatnya minta ampun deh. Panasnya juga luar biasa, rasanya pengen ngadem aja di dalam mobil (-.- )
ramai sekali |
Pada akhirnya beli topi, gak kuat sama panasnya~ |
Sambil menunggu balasan sms dari Winda, kami berempat ikut-ikutan beberapa pengunjung mendaki sebuah bukit (?) karena kami tidak mungkin berenang. Ehm, sebenarnya sih ogah berenang :P
Foto sok unyu :P ~ |
Pemandangan dari atas bukit lebih kece tapi harus berhati-hati karena jalannya cukup curam. Pemandangan di balik bukit ini juga tidak kalah menyenangkan. Terdapat sebuah pantai yang sepi di bawahnya. Sayang kalau mau menuju pantai tersebut, kita harus memilih jalan memutar.
Bosan menjelajah, kami memutuskan untuk mengisi perut yang telah keroncongan di salah satu warung dekat pantai. Ekspektasi sih bisa makan makanan laut seenak di Baron.
Es kelamudnya seger dan enak, begitu juga dengan sayur kangkungnya. Untuk sop ikan, kuahnya seger sayang ikannya kurang greget.
Bosan menjelajah, kami memutuskan untuk mengisi perut yang telah keroncongan di salah satu warung dekat pantai. Ekspektasi sih bisa makan makanan laut seenak di Baron.
Es kelamudnya seger dan enak, begitu juga dengan sayur kangkungnya. Untuk sop ikan, kuahnya seger sayang ikannya kurang greget.
mari makan~ |
Perjalanan di lanjut ke pantai Siung, berhubung nungguin Winda terlalu lama :P
Kata seorang Ibu yang kami temui (sepertinya warga sekitar) pantai Siung bukan pantai yang indah dan tergolong kotor. Hal tersebut tidak menyurutkan niat kami untuk mengunjungi pantai tersebut. Toh, niat awal kami adalah menjelajah jajaran pantai di sini.
Dan ternyata~ apa yang dikatakan Ibu tadi tidak sama dengan kenyataan yang ada.
Inikah pantai yang disebut tidak indah? Mereka pasti bercanda~ |
Dibandingkan Indrayanti, pantai ini jauh lebih indah. Masih banyak hewan dan rumput laut yang bisa ditemukan. Sayang, beberapa pengunjung dan warga sekitar seenaknya menangkap bahkan merusak rumput laut yang ada.
Ombaknya cihuy~ |
Akhirnya gagal bertemu Winda, sinyal sudah lenyap ketika asyik bermain di pantai. Dan ternyata Winda pun begitu. Ya sudah~
Perjalanan pun kami lanjutkan. Sesuai dengan informasi yang kami dapat di internet, pantai Pok Tunggal merupakan pantai yang pas buat berfoto ria (eh) dan menikmati sunset. Untuk dapat menikmati pemandangan luar biasa tersebut, kami harus melewati jalan setapak yang sempit dan terjal. Well, ini yang disebut bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
Pok Tunggal merupakan pantai terakhir yang kita kunjungi hari itu. Lelah tapi menyenangkan. Dan mulai saat itu aku menetap di Jogja \(^.^)/
- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
hiiiiiiiiiiiiiiiii
BalasHapusseru yaaa kayaknya
mbolang ya?
pengen kan jadinya
huhu