Malam panjang tanpa bintang. Suasana gang dengan temaram lampu seadanya tampak sunyi. Tidak ada tanda seorang pun yang melintas. Sepertinya semua orang sedang sibuk mengisi malam mereka dengan kegiatan pilihan masing-masing.
Di sudut gang, sebuah lampu berpendar menerangi deretan bata yang menjulang. Tangan mungil dan kecil menelisik tirai. Mata bulat hitam menatap ke arah jalan seakan menunggu kehadiran seseorang. Namun, yang tersisa beberapa jam terakhir hanya bisik angin. Sepi.
Sebuah jambu biji terpelanting manja di atas karpet pada detik berikutnya. Tatapan mata tajam itu kemudian mengarah pada kulit mulus jambu biji. Satu bulir. Dua bulir. Tiga bulir. Airmata mulai menetesi pipinya.
Ada benda yang dapat membangkitkan kenangan. Ada kenangan yang tanpa disadari terus kau tunggu. Ada kenangan yang seharusnya kau sadari akan berakhir sebagai kenangan, tak akan terulang.
- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -
kenangan tak untuk ditangisi, kenangan hanya datang mengisi waktu pikiranmu lalu kembali menjadi kenangan lagi.
BalasHapus:-)
Hapus