Pernahkah kau mencoba menelisik
topeng seseorang? Melihat berapa lapis wajah yang ia miliki. Merasakan dengan
pasti apakah senyuman yang ia beri selama ini palsu atau bukan.
Aku bisa melakukannya. Entah ini
bisa disebut sebagai sesuatu yang spesial atau bahkan sebuah kutukan. Ketika aku bertemu dengan seseorang, aku bisa
tahu berapa lapis topeng yang ia miliki dan topeng mana yang akan ia tunjukan
pada diriku.
Manusia itu unik. Kau pasti
pernah bertemu dengan orang yang tersenyum lebar padamu tetapi di belakang itu
ia akan menertawakanmu atau bahkan menusukmu tanpa ampun. Itu lah manusia. Aku
bisa melihat pertanda tersebut secara langsung.
Kadang aku berpikir mengapa
manusia senang sekali menggunakan berlapis-lapis topeng? Bukankah mereka selalu
meneriakkan kata-kata untuk menjadi diri sendiri?
Entahlah.
Tidak semua hal yang mudah
terlihat begitu mudah.
Aku belajar tentang hal tersebut
ketika suatu hari ada seseorang yang berkata padaku bahwa ia tidak akan segan
menegurku jika ada tindakanku yang salah. Namun, ia tidak melakukannya. Ia
tetap menyembunyikan hal yang tidak ia suka dariku dan mengeluhkan hal tersebut
pada orang lain. Mungkin ia tidak tahu bahwa aku bisa membaca topeng yang ia
sembunyikan. Kecewa? Entahlah.
Tidak semudah itu.
- Regards Pipit, menulis dan menggambar karena cinta -